Pasadena Rose Festival dan Keterlibatan Indonesia di Dalamnya – Setiap negara mempunyai perayaan dan festival seru yang seringkali menjadi ajang pariwisata yang menarik. Salah satu festival berskala nasional dan dinikmati banyak orang itu bisa ditemukan di Amerika Serikat. Hal itu adalah Pasadena Rose Parade yang menjadi ajang tahunan dan selalu diselenggarakan secara rutin. Sesuai namanya, parade raksasa ini selalu diadakan di Pasadena, California. Acara ini menjadi event resmi dan selalu ada setiap tahunnya. Parade dan festival ini diadakan di sepanjang Colorado Boulevard yang kemudian berujung di area pusat kota tua Pasadena. Ini menjadi ajang dan parade bunga terbesar dan salah satu yang tertua di dunia. Pada tahun 2023 ini, Pasadena Rose Parade ini sudah berusia 134 tahun. Tidak heran bila acara besar ini menjadi suatu hal yang dinantikan. Ini tidak saja dinantikan oleh penduduk di California dan seluruh wilayah negara Amerika Serikat, tapi juga oleh banyak turis dan pengunjung dari berbagai negara. Tidak heran bila kemudian parade ini sangat ramai.
Pada tahun ini, parade diadakan pada awal tahun. Tema yang diambil pun sangat cocok dengan perayaan awal tahun, yaitu Turning the Corner yang berarti membuka kesempatan baru di tahun yang baru. Parade yang sudah menjadi acara tahunan di California dan Amerika Serikat ini memiliki tradisi unik, yaitu tidak pernah diadakan pada hari Minggu. Pada tahun ini, acara terjadi pada hari Senin, 2 Januari 2023. Acara berlangsung megah dengan peserta yang sangat banyak. Setidaknya, ada lebih dari 30 komunitas yang terlibat dalam memeriahkan acara ini. Walau namnaya adalah Pasadena Rose Parade, sebenarnya yang terlihat tidak saja gugusan dan susunan bunga mawar saja. Ada beragam bunga yang ditata dan disusun dengan sangat cantik sehingga suasana pun sangat meriah.
Festival ini tidak saja dimeriahkan dengan adanya pawai dari kendaraan yang dihiasi dengan ratusan hingga ribuan bunga, tapi menjadi lebih seru lagi dengan adanya penampilan marching band. Marching band ini tidak saja berasal dari peserta yang merupakan penduduk California dan Amerika Serikat saja. Ada peserta dari negara lainnya. Di tahun ini, ada peserta dari Jepang, Italia, Panama, dan hingga China juga. Organisasi lokal dari sekolah dan komunitas lokal lain juga turut terlibat dalam memeriahkan festival tahunan di Pasadena ini.
Hal yang menarik dan khususnya menjadi perhatian dari Indonesia di tahun ini adalah adanya keterlibatan dari orang Indonesia pada jajaran pengisi acara di festival tahunan meriah ini. DI parade bunga Pasadena ini, ada peserta marching band yang berasal dari Indonesia. Ini tidak langsung berasal dari tim marching band Indonesia, tapi ada satu peserta marching band yang merupakan pemuda berkebangsaan Indonesia. Dia adalah Raditya Pratama Nugroho. Dia ikut serta sebagai salah satu peserta marching band dari sekolah Los Angeles Marching Band. Raditya merupakan siswa kelas 11 di sekolahnya kala acara itu diadakan.
Raditya muncul dan terlihat dalam jajaran snare drum. Seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, Raditya mengungkapkan kebahagiaannya bisa ambil bagian dalam acara tahunan ini. dia mengatakan bahwa keterlibatannya di acara ini layaknya sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Ini memang kesempatan istimewa yang tidak bisa semua orang dapatkan. Ditambah lagi, parade bunga ini adalah parade bunga terbesar dan tertua di Amerika Serikat dan menjadi salah satu yang tertua di dunia. Bahkan untuk terlibat dalam acara ini saja, Raditya mengatakan bahwa dia sampai mengorbankan waktunya untuk tidak bisa bersama keluarganya tiap akhir pekan karena harus berlatih secara optimal.
Di ajang Pasadena Rose Parade ini, hadir pula Walikota dari Tomohon. Walikota Caroll Senduk secara khusus memang datang ke parade ini untuk melihat dan menyaksikan langsung kemeriahan yang ada dan berusaha untuk mencari kesempatan kerja sama dalam rangka persiapan Tomohon International Flower Festival yang akan diadakan di Tomohon pada tahun 2024 mendatang. Acara ini akan menjadi festival bunga terbesar di Indonesia dan menjadi bagian keterlibatan dalam Tournament of Rose Bowl. Dengan datang langsung ke Pasadena Rose Parade dan menjajaki kesempatan yang ada, diharapkan persiapan dari event TIFF nantinya akan lebih matang dan bisa mengangkat nama Tomohon dan Indonesia guna mendongkrak sektor pariwisata di wilayah tersebut.
Sebenarnya, kehadiran Raditya bukan untuk pertama kalinya dari Indonesia di ajang Pasadena Rose Parade ini. Indonesia sempat juga tampil dan ikut serta di ajang parade bunga ini pada 2012 dan peserta yang hadir itu benar-benar perwakilan resmi dari Indonesia. Di kala itu, perwakilan dari Indonesia menjadi salah satu dari total 41 kendaraan hias yang muncul dalam parade. Di akhir acara, tim dari Indonesia berhasil mendapatkan President’s Trophy atas keberhasilan dan keindahan di acara tersebut. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas penggunaan bunga secara efektif dalam menghias kendaraan yang digunakan.
Perwakilan dari tim Indonesia di kala itu sebenarnya kurang puas dengan trofi tersebut karena masih ada trofi lain dengan tingkat lebih tinggi. Namun setidaknya, usaha tidak sia-sia dengan dibawa pulangnya President’s Trophy dalam ajang tahunan terbesar tersebut. Dalam Pasadena Rose Parade yang diikuti pada 2012 ini, Indonesia hadir dengan dua kendaraan. Kendaraan hias berukuran kecil membawakan objek stupa dan gamelan. Lalu pada kendaraan yang lebih besar, ada wayang golek yang hadir dalam karakter Krisna, Arjuna,dan Gatot Kaca. Sayangnya setelah ajang ini, Indonesia tidak muncul lagi dalam Pasadena Rose Festival di tahun-tahun berikutnya hingga keterlibatan Raditya dalam marching band itu.